Thursday, January 11, 2018

Sim Internasional, IMI dan Hitam Putih Trans 7

Hari ini cukup melelahkan, kami keluar dari apartment sekitar jam 12 siang. Alhamdulillah dapet promo grab, jadi ga terlalu berat ongkosnya. Pertama kami ke BNI (unblocking kartu debit yang ntah mengapa bisa keblokir). Setelah menunggu 1 jam, akhirnya selesai juga dan cepat-cepat ke Korlantas Polri untuk membuat sim internasional.



Syaratnya mudah aja, tapi disiapin ya dari rumah, tapi kalaupun belum siap, di luar kompleks ini ada yang bisa ngeprint foto, fotokopi dan jual materai, semuanya 25ribu sudah lengkap: 



Jadi cuma 5 menit! 

Sehabis dari sana, kami makan siang dan solat. Dilanjutkan dengan ke IMI (Ikatan Motor Indonesia) mau nanyain soal membawa mobil jalan-jalan keluar Indonesia. Kami kira kantor IMI berada di Pacific Place, tapi ternyata di sebelahnya (saya ga tau nama gedungnya), tapi alamatnya di Stadion Tenis Sayap Kanan Senayan, Jl. Pintu I Senayan, RT.1/RW.3, Gelora, Kby. Baru, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270. 

Cara membawa mobil keluar Indonesia adalah pertama-tama harus menjadi member dengan membayar 150ribu rupiah. Kemudian membuat CPD (Carnet De Passage en Douane) biayanya adalah Rp. 2.000.000/buku (10 lembar) dan membawa mobilnya untuk dicek dan membayar deposit sejumlah 25% dari harga mobil. Mobil yang di convert ke listrik bisa juga asal di tulis di keterangan STNK katanya. Setelah banyak bertanya ini itu dan suami minta bikinkan kopi hitam (karena yang lain juga minum kopi) akhirnya kita jam 5pm ke studio trans 7. 

Nunggu grabnya lama, jadi baru jalan pukul 5.30pm. Mana macet bangeeet dan kami bingung studio yang mana. Akhirnya kami jalan ke studio G7. Sampai disana sudah lewat dari jam 6 dan ga boleh masuk. Saya minta tolong dibolehin, saya tungguin, akhirnya bisa juga masuk 5 menit sebelum acara mulai. Acaranya lumayan cepat. Cuma 2 kali iklan. 
Setelah selesai acara, kami bertemu dengan bintang tamu, seru sekali ngobrol sampai-sampai Deddy Corbuzier lewat, ga sempet minta foto. Akhirnya kami diajak makan malam dan sambung ngobrolnya di Bakmi Boy.



Dari perbincangan ini kami mengetahui fakta-fakta baru yaitu:
1. Di China, harus hire guide yang harus ikut sama kita kemanapun dan disediakan makan dan hotel, biaya servicenya sendiri sudah mencapai 80 juta rupiah! 
2. Kalau mau lewat Thailand, harus minta ijin 1 bulan sebelumnya ke pemerintah Thailand. 
3. Biaya yang dibutuhkan cukup banyak (mencapai milyaran)
4. Mungkin bisa minta sponsor ke pemerintah atau perusahaan mobil untuk Gerakan Go Green (konversi mobil listrik) atau mencoba stamina mobil juga bisa, tapi sepertinya harus disiapkan dulu proposal dan mobilnya.
5. Sim Internasional ga ditanyain, tapi ya buat jaga-jaga aja.

Setelah mendapat info2 ini, kami akhirnya memutuskan untuk membatalkan dulu lintas darat antar negaranya, tapi jalan-jalan sekitar indonesia dulu, kemudian naik pesawat ke Turki dan jalan-jalannya di Turki aja..



No comments:

Tahap dan Biaya Proses Pembuatan Syarat Visa dan Pengajuan Visa Student

  Tulisan ini akan selalu berkembang sampai saya selesai apply dan dapat visa ya. Membaca semua informasi di website https://www.immigration...