Tuesday, July 7, 2015

Being a Mom

Saya menikmati menjadi seorang ibu, tapi banyak penyesalan yang saya rasakan. Saya mulai bekerja ketika Faris berumur 6 bulan dan harus meninggalkannya dengan suami. Bukan kerja tetap, tapi hanya staff substitute. Jadi tidak bekerja setiap hari, tergantung kalau ada yang lagi sakit saja. Menyusui tetap jalan, kadang saya pulang kerumah pada waktu istirahat makan siang, atau suami yang membawa Faris ke sekolah untuk disusui. 

Selama 2 tahun saya menjadi substitute, sampai tahun 2012. Selama itu juga saya masih harus menyelesaikan kuliah yang tinggal beberapa mata kuliah, KKN dan skripsi. Harus bolak balik ke Indonesia untuk mengambil semester pendek, KKN dan kemudian sidang skripsi dan wisuda. 

Ketika lulus, saya sudah setahun menjadi staff tetap di office YIS, sebuah sekolah International Amerika. Dan akan menjabat sebagai Pustakawan, sesuai dengan jurusan yang saya ambil. 

Alhamdulillah, Faris bisa dititipkan di Nursery, jadi saya tidak perlu bolak balik lagi. Tapi setiap hari harus kerja. Perhatian ke Faris jadi berkurang. Mana Faris susah makannya. Merasa bersalah setiap hari, walaupun itu bagus buat Faris karena bisa bersosialisasi dan belajar. 

Ketika pulang sekolah, badan sudah sangat capek dan mau istirahat. Malam sudah banyak kegiatan rumah, Faris jadi kurang terurus makan dan waktu bermainnya. 

Banyak yang bilang, rasa bersalah akan memicu seseorang untuk membalas apa yang terlewat dengan lebih baik lagi, tapi kenapa saya tidak ya? :)

Sekarang, saya sudah 3 tahun menjadi pustakawan, selama itu bekerja hanya 4 jam. Bisa pulang sekolah jam 12 bersama Faris. Makan siang dan tidur siang. bangun jam 4-5 sore, jalan ke pantai atau santai dirumah saja. 

Menjadi guru untuk anak tidaklah mudah. Selalu berakhir dengan argumen dan berantem sama Faris yang maunya main sama tabletnya aja. Mengetes kesabaran.

Sekarang Faris sudah 6 tahun. Waktunya masuk sekolah. Ketika berumur 5 tahun, kami berencana mendaftarkan Faris ke KG. Tapi karena banyak pertimbangan, keuangan, jarak dan bahasa, akhirnya Faris belajar dengan tutor pribadi. Namun hanya berlangsung 2 bulan. 

Faris terekspos 3 bahasa, yang membuatnya lambat berbicara. Sekarang Faris hanya berbahasa Inggris, karena kami fokuskan ke satu bahasa dulu. 

No comments:

Tahap dan Biaya Proses Pembuatan Syarat Visa dan Pengajuan Visa Student

  Tulisan ini akan selalu berkembang sampai saya selesai apply dan dapat visa ya. Membaca semua informasi di website https://www.immigration...